Modus Pencuri Kos-kosan

Kulangkahkan kaki perlahan, dengan hati-hati, kubuka pintu gerbang kos-kosan itu, kos-kosan yang selama ini menjadi targetku, karena sudah sering kuperhatikan kebiasaan orang-orang disana, pintu gerbang yang tak pernah terkunci, orang yang lalu lalang tak mau kenal atau sekedar mengingat siapa saja yang mondar mandir. Kubersikap seolah seperti orang-orang pada umumnya, kubuka pintu pelan, kulangkahkan kaki kedalam, dengan modal sebuah amplop, berjaga-jaga jika ketahuan, ku akan menggunakan amplop itu sebagai alasan, bahwa aku ingin mengantarkan amplop itu.

Setelah menyusuri tangga naik keatas, kuperhatikan ada seseorang didalam kamar mandi, mungkin sedang mandi. Karena dikos-kosan itu sebagian besar memakai kamar mandi umum, pasti akan ada kamarnya yang lagi kosong. Segera kucari kamar penghuni tersebut, saat sedang mencari, diluar ada penghuni kosan juga yang sedang santai dilantai atas disana. Kubersikap biasa saja saat masuk kedalam kamar seorang penghuni yang sedang mandi, tak terkunci rupaya, kubuka pintu kamar mengambil handphone yang ada diatas meja dan kumasukkan kesaku celana, serta kuambil laptop yang sedang tergeletak diatas lantai kamar.

Tak sampai 30 detik, Aku keluar dari kamar, dengan diperhatikan salah seorang penghuni tadi, kubersikap dingin, seolah-olah teman dekat dengan penghuni kamar yang tadi barusan kumasuki. Mungkin dalam pikirannya, “mungkin teman/adiknya”, hehe…kumanfaatkan kebiasaan-kebiasaan orang yang ada di ibukota, yang tak mau tahu dengan orang lain, dan tak mau kenal dengan orang lain. keegoisan diri yang semakin tinggi, serta gengsi yang menjulang tinggi. ini yang kumanfaatkan untuk memakai modus pencuri dalam kos-kosan.

Baru saja kulangkahkan kaki menuruni tangga, ada seorang penghuni yang sedang keluar kamar mandi, dia memergokiku sedang membawa laptop….”Sialan…”, kupercepat langkahku segera, teriakan-teriakan maling yang berulang-ulang tak membuatku gentar untuk memperlambat langkahku segera keluar dari rumah itu.

Sesaat sebelum keluar dari pintu gerbang, kulempar laptop itu, serasa keluar sambil berpura-pura menujukkan amplop, bahwa aku sedang mengantarkan surat kepada orang yang namanya tertera didalam surat tersebut. sambil ngotot dan berjalan cepat keluar pintu gerbang, kuperhatikan diluar kosan tersebut banyak orang juga yang berlalu lalang, tetap saja ku ngotot sambil berjalan cepat, serta kutunjuk-tunjukkan amplop itu, “Kalau hp yang ada didalam sakuku ketahuan, mampus aku”, setelah sampai pada perempatan segera ku berlari, menjauhi kejaran beberapa penghuni kos-kosan serta kerumunan orang yang tak beranjak menangkapku, mungkin tak tahu, tak mau tahu, atau sedang menikmati tontonan gratis ala sinetron yang ada di dunia nyata. ya…saat itu, hasilku hanya hp di kos-kosan itu, mungkin besok ditempat lain akan berhasil.

==================================================================================

Itulah mungkin salah satu modus yang baru saja terjadi hari senin kemarin, di kos-kosanku, pencuri yang masuk dengan leluasa kedalam kos-kosan, keteledoran pemilik kos-kosan yang tak menjaga keamanan disana, serta ketelodoran juga dari penghuni kos-kosan yang tak berhati-hati ketika meninggalkan kamar kosan.

1 buah hp, dan hampir 1 buah laptop melayang dari teman kosanku. disengaja atau tidak, secara tidak langsung itu mungkin juga menjadi kesalahan yang mendasar dalam diri kita, yang tak mau mengenal dan saling mengerti antar orang-orang yang ada disekitar kita, tak mau sekedar tahu, hanya membiarkan saja apa yang terjadi disekitar kita.

Kemiskinan yang semakin meraja lela, Kekayaan yang semakin menumpuk tanpa berbagi dengan sesama. Dan turunnya dimensi kepercayaan antar sesama yang membuat kesempatan-kesempatan untuk berbuat kriminal semakin besar. Mari kita sama-sama merubah dengan introspeksi diri, memperbaiki diri dalam nuansa kemasyarakatan.

2 thoughts on “Modus Pencuri Kos-kosan

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.